Translate

Minggu, 31 Juli 2011

Ilmu Ekonomi, Ekonomi Pembangunan, dan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Kurang Lebih Sama

Setelah hampir tiga tahun kuliah di universitas islam negeri syarif hidayatullah Jakarta mungkin tulisan ini terlihat sangat terlambat untuk ditulis tapi saya merasa tulisan patut ditulis karena masih kesalah pahaman antara saya dan teman-teman saya ketika mereka menanyakan, “lo kuliah jurusan apa sih?”
Selama tiga tahun lamanya kuliah ketika saya ditanaya seperti itu maka akan sedikit penjelasan saya kuliah dijurusan apa. Pertama saya yang jawab ketika ditanya tentang kuliah jurusan mana? maka saya akan menjawab, saya kuliah di jurusan ilmu ekonomi, maka jawaban yang saya biasa saya dapat dari teman saya “oowh kuliah di di fakultas ekonomi,jurusan apa” nah ada kesalahpahaman terjadi disini ketika saya ditanya tentang mayor apa yang saya ambil di kuliah maka biasanya itu diartikan fakultas saya. Padahal saya telah menyebut sebelumnya bahwa saya kuliah di jurusan ILMU EKONOMI.

Ilmu ekonomi itulah mayor yang saya ambil untuk kuliah di UIN syarif hidayatullah Jakarta. Lalu kenapa banyak teman-teman yang tidak mengetahui tentang jurusan ini. Mungkin yang pertama jurusan ini kebanyakan hanya ada di univeritas negeri saja, hanya sedikit universitas swasta yang membuka jurusan ini tercatat di Jakarta saja hanya universitas trisakti dan atmajaya yang membuka jurusan ini. Terus apa yang membedakan jurusan ini dengan manajemen dan akuntansi yang telah lebih banyak dikenal oleh kebanyakan orang? Di jurusan ini kita akan diajarkan ekonomi secara lebih makro atau dengan kata lain lebih luas kita diajarkan bagaimana inflasi mempengaruhi perekonomian nasional bagaiman ekspor bisa menguntungkan Negara dan impor merugikan Negara begitupun sebaliknya. Yang di jurusan manajemen dan akuntansi walaupun mereka mendapatkan ini tapi tidak dengan porsi yang banyak dibandingkan dengan jurusan ilmu ekonomi. Selain itu cirri khas dari jurusan ilmu ekonomi ialah dia adalah illmu sosial yang paling science mengapa dikatakan demikian karena di jurusan ini kita menganalisa masalah-masalah sosial dengan pendekatan matematika dengan mendapatkan hasil dan kemudian merumuskan kebijkan dengan angka-angka itu, saking kuatnya “hitungan” dalam jurusan ini. Ketika awal kuliah dosen matematika ekonomi saya (yang sekarang kepala jurusan ilmu ekonomi di kampus saya) mengatakan bahwa kuliah di jurusan ini akan sangat menyulitkan dengan proses matematika-statisktika-ekonometrika yang semua memerlukan kemampuan analogi hitungan yang kuat sehingga jika kalian tidak suka dengan hitungan saya sarankan anda mencari tempat kuliah lain, demikian yang disampaikan dosen saya.

Tulisan panjang diatas menjelaskan sekilas tentang jurusan tempat saya kuliah sampai saat ini. Jurusan ilmu ekonomi mempunyai nama yang berbeda di antara kampus ada yang memakai nama jurusan ilmu ekonomi, ekonomi pembangunan, llmu ekonomi studi pembangunan, walapun berbeda nama tapi inti pembelajaran dari semua sebutan diatas adalah sama. Oia ternyata jurusan ini banyak menghasilkan alumni yang kita kenal di negeri ini ini seperti sri mulyani (direktur pelaksana bank dunia), boediono (wakil president RI saat ini, armida alisjahbana (kepala BAPPENAS), andrea hirata (novelis tetralogi terkenal laskar pelangi), farhan (artis,presenter,serta penyiar radio) itu baru sebagaian masih banyal lagi yang belum disebutkan. so cukup bangggalah saya kuliah di jurusan ini..


Jumat, 08 Juli 2011

Tampilan baru blog

akhirnya setelah sekian lama tidak membuka blog, alhamdulillah bisa kembali ngeblogin di dunia maya. setelah dulu sempat tersendat akibat blog tidak membuat perancangan latar belakang a.k.a theme,sekarang blog udah bisa lagi menganti tema,dengan tema yang baru dan judul blog yang baru pula membuat keiniginan untuk menulis di blog kembali muncul. banyak sekali rancangan tulisan2 yang ingin ditulis tapi sampai sekarang belum sempat terealisasikan,soon akan ada tulisan yang fresh dari tampilan blog yang baru. By the way judul blog yang baru ini ialah SIMPLY LIFE AND EASYNOMICS, kenapa diberikan nama demikian karena si empunya blog ingin membuat tulisan yang ringan tentang kehidupan, tentang hal-hal yang ada disekitar kita , begitupun dengan easynomics, ingin membuat tulisan yang ringan tentang hal-hal yang berbau ekonomi (karena empunya blog ingin mengaplikasikan apa yang dia dapat di kampusnya) dengan gaya sederhana = easy. syukur-syukur yang baca yang suka apalagi mendapat insipirasi (emang nyari inspirasi lewat tulisan blog yah?hehe). akhir kalimat empunya blog mengatakan senang bisa menulis lagi.. :)

Kamis, 06 Januari 2011

Pengaruh paket stimulus pemerintah terhadap sector riil

Manusia akan cenderung mencari jalan keluar ketika dia dihadapkan dengan masalah,dia akan terus mencari sampai dia mendapatkan apa solusi terbaik untuk masalah tersebut. Analogi ini sama seperti apa yang pemerintah lakukan ketika perekonomian Negara mereka berada dalam kondisi yang tidak terlalu bagus. Mereka dalam hal ini pemerintah, akan berusaha mencarikan solusi untuk menyelesaikan bagaiamana untuk membuat perekonomian kembali tumbuh dengan berbagai solusi yang menurut pemerintah baik, salah satu solusi yang dalam beberapa tahun kebelakang ini sering dipakai pemerintah dalam menyelesaikan kondisi perekonomian yang kurang bagus solusi itu dinamakan; paket stimulus.

Sebelum menjelaskan lebih jauh tentang bagaimana penagaruh paket stimulus akan berdampak terhadapa sector riil di Indonesia mari sedikit mereview bagaimana paket stimulus bisa muncul dan kenapa suatu pemerintah akhirnya menetapkan bahwa mengapa paket stimulus menjadi salah satu alternative untuk menyelesaikan masalah perekonomian Negara tersebut.

Pada tahun 2008 kondisi perekonomian dunia tiba-tiba menjadi minus hal ini dipicu oleh melehmahnya perekonomia Negara amerika serikat yang diakibatkan karena berbagai masalah yaitu diantaranya 1.CFTC (Commodity Futures Trading Commision) sebuah lembaga pengawas keuangan tidak mengawasi ICE (Inter Continental Exchange) sebuah badan yang melakukan aktifitas perdagangan berjangka.Dimana ECE juga turut berperan mengdongkrak harga minyak hingga lebih dari USD 100/barel, 2. Subprime Mortgage: Kerugian surat berharga property sehingga membangkrutkan Merryl Lynch, Goldman Sachs, Northern Rock,UBS, Mitsubishi UFJ. Setidaknya inilah yang sering kita dengar dari masalah utama kenapa ekonomi Negara amerika serikat bisa menjadi minus, sector keuangan yang melemah akhirnya ikut berdampak terhadap Negara-negara yang melakukan kegiatan perekonomian secara global termasuk Indonesia, hal yang langsung di rasakan perekonomia Indonesia dari krisis keuangan di amerika serikat adalah Penurunan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai sekitar 50 persen, dan depresiasi nilai tukar rupiah disertai dengan volatilitas yang meningkat. Sepanjang tahun 2008, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi sebesar 17,5 persen. Kecenderungan volatilitas nilai tukar rupiah tersebut masih akanberlanjut hingga tahun 2009 dengan masih berlangsungnya upaya penurunan utangutang (deleveraging) dari lembaga keuangan global.

Masalah-masalah diatas akhirnya mempengaruhi terhadap melambatnya perekonomian indonesia secara keseluruhan seperti ekspor Indonesia yang menurun menjadi 5,1 persen turun sekitar 2 persen dari tahun sebelumnya. Penurunan tingkat ekspor kita juga akhirnya berdampak terhadap penuruna jumlah produksi, penurunan jumlah produksi tentunya akan berdampak terhadap penrunan tenaga kerja di setiap perusahaan. Menurut data yang dilansir oleh departemen tenaga kerja dan transmigrasi (Depnakertrans) bahwa pada awal krisis mengakibatkan terhadap pemutusan hubungan kerja sebanyak 41.415 orang dan angka ini diprediksi bisa saja bertambah jika tidak ditangani secara serius.

Dengan kondisi demikian pemerintah Indonesia melakukan langakah-langkah penyesuaian di dalam bidang fiscal hal ini ditujukan untuk kembali menggenjot perekonomian Indonesia yang terkena dampak dari melemahnya perekonomian dunia. Beberapa hal yang dilakukan pemerintah ialah dengan memperluas stimulus ekonomi melalui APBN tahun 2009.

Kebijakan fiscal dilakukan dengan dua cara yang pertama adalah pemotongan pajak dan peningkatan belanja Negara.Stimulus Fiskal lebih cepat mempengaruhi komponen-komponen permintaan agregat sehingga akan lebih cepat pula mendorong laju pertumbuhan output dari sektor usaha. Sesuai dengan konsepnya pula, kebijakanStimulus Fiskal dirancang sedemikian rupa dengan menentukan sasaran-sasaran maupun mekanisme pelaksanaannya agar lebih tepat mengenai sasaran dan lebih cepat pula menggerakkan pertumbuhan di sektor riil. Dalam pelaksanaanya pemerintah pada tahun 2009 memberikan stimulus fiscal untuk sector riil sebesar Rp18,5 triliun hal ini didapatkan dengan proses penghematan pemotongan pajak (tax saving) yang di dapat dari pelaksanaan amendemen UU PPh atau undang-undang pajak penghasilan.selain itu pemerintah mengalokasikan dana fasilitas bea masuk sebesar Rp2,5 triliun untuk peningkatan barang dan jasa yang akan mendorng sektro riil agar bisa tetap selamat dalam menghadapi kondisi perekonomian menurut data pemerintah sector riil yang medapat dana ini berjumlah empat belas sector yaitu bahan baku dan komponen industri alat berat, bahan baku dan komponen untuk pembuatan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) kapasitas kecil, bahan baku susu (skim milk dan full cream), bahan baku dan komponen industry otomotif, komponen elektronika, bahan baku dan komponen kapal, serta pesawat terbang. Usaha kecil mikro dan menengah yang sangat erat kaitannya dengan sector riil tidak luput dari stimulus fiscal yang diberikan oleh pemerintah dengan memberikan PMN kepada asuransi ekspor Indonesia (ASEI) untuk memperkuat dana penjaminan ekspor sebesar Rp1,0 triliun dan PMN kepada Jamkrindo dan Askrindo dalam rangka penambahan dana penjaminan untuk KUR sebesar Rp1,0 triliun. Penjaminan KUR tersebut diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan akses usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi pada sumber pembiayaan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan demikian, melalui PMN tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan kapasitas penjaminan KUR sehingga semakin banyak usaha kecil, mikro dan menengah yang dapat memperoleh kredit usaha rakyat tersebut.

Jika ditarik kesimpulan bahwa pengaruh stimulus fiscal terhadap sector riil cukup besar. angka-angka yang telah dijelaskan diatas menunjukkan bagaimana stimulus fiskal berperan terhadapa sector riil untuk bertahan ketika sector riil di landa oleh krisis ekonomi global.sektor riil merupakan sector terbesar dalam jumlah angka persentase kepada pendapatan Negara kita.sesuai dengan kebijakan fiscal tentang syarat industry yang mendapat dana,bahwa industry yang menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan masyarakat, menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan Negara maka semua syarat itu ada di dalam kegiatan sector riil (yang di dalamnya bernaung industry UMKN yang sangat dekat perekonomian kelas menengah dan bawah). Ke depanya pemerintah harus tetap memperhatikan sector riil bukan hanya melalui stimulus semata tetapi juga melalui kebijkan-kebijkan yang pro sector riil seperti kebijakan penetapan harga ekspor-impor,penyediaan modal yang cukup,bekerja sama dengan otoritas moneter dalam penuruna suku bunga pinjaman, serta perlindungan industry UMKM kita diharapkan dengan kebijakan seperti ini sector riil bisa lebih berkembang dari sebelumnya dan tidak kalah dari sector keuanga yang juga memberikan effect terhadap sector riil itu sendiri.