Mungkin kita masyarkat indonesia sudah sering mendengar kata black market atau pasar gelap. sebagai negara berkembang yang masih harus berkutat dengan kestabilan ekonomi, penegakan hukum, infrastruktur dan berbagai masalah lain, pasar gelap hanyalah puncak gunung es dari berbagai kombinasi masalah diatas. sering mendengar istilahnya apa kita sadar ada studi yang menjelaskan tentang black market?.
baru-baru ini Ceyhun Elgin and Oguz Oztunali ekonom dari bogazici university memaparkan hasil temuan penelitian mereka, (FYI: mereka bukanlah orang pertama yang meneliti tentang pasar gelap).
Hasil dari penelitian mereka menunjukkan negara sub-saharan afrika dan amerika latin menjadi negara dengan presentase terbesar memiliki black market atau dalam isitilah elgin dan oguz sebagai shadow economy dan eropa memliki presentasi terkecil dalam hal shadow economy-nya.
penelitian ini juga melihat bagaimana gdp per capita dalam mempengaruhi pasar gelap/shadow economy hasilnya menunjukkan bahwa negara dengan gdp per capita besar mempunyai tendensi pasar gelap lebih kecil dari pada negara-negara dengan pdb per capita lebih kecil. seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini.
yang menarik dari penelitian ini kita lihat sendiri terjadi tren menurun dari adanya shadow economy dari semua group negara baik poor, middle, atau rich country, apakan ini mengindikasikan bahwa dunia mengarah yang lebih baik dalam peraturan untuk mengurangi pasar gelap dalam hal ini shadow economy. jika berkaca pada negara berkembang contohnya indonesia, indikasi ini masih jauh dari harapan.