Translate

Jumat, 30 Maret 2012

Earth Hour Menguntungkan loh.

Dalam seminggu ini kita masyarakat Indonesia disbukkan dengan aksi pemerintah untuk menaikan Bahan Bakar Minyak yang pelaksanaan direncanakan akan terjadi pada 1 april (belakangan hal ini ditunda oleh rapat para anggota DPR). Riuhnya masalah kenaikan BBM seakan melupakan akan aksi lain yang sebenarnya sudah ada 4 tahun belakangan, padahal aksi ini erat kaitan dengan kaitannya dengan BBM karena aksi ini membawa masalah energi dalam tujuan pelaksanaanya, aksi ini dikenal dengan Earth Hour. tapi apa sebenarnya earth hour itu?

earth hour adalah sebuah kegiatan global yang diadakan oleh WWF (World Wide Fund for Nature, juga dikenal sebagai World Wildlife Fund) dan diadakan pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya yang meminta rumah-rumah dan perkantoran untuk memadamkan lampu dan peralatan listrik yang tidak perlu selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran atas perlunya tindakan terhadap perubahan iklim.[1]. earth hour merupakan gagasan dari sebuah lembaga yang concern tentang masalah lingkungan WWF aksi ini telah diadakan 4 rahun dan setiap tahunnya aksi ini mengundang lebih banyak masyarakat dari berbagai negara untuk melakukannya. sampai saat ini tercatat 135 negara turut berpartisipasi dalam aksi ini

Mematikan listik ditengah kegelapan malam,mungkin akan terdengan sedikit konyol dan menyeramkan tetapi pandangan kita akan berubah jika mengetahui keuntungan negara-negara yang ikut aksi ini. di bangkok misalahnya ibu kota Thailand (negara dalam satu kawasan ASEAN ini)  mengurangi penggunaan listrik sebesar 73.34 megawatt, yang berarti satu jam sama dengan 41.6 ton karbon dioksida. Bangkok Post memberikan jumlah 165 megawatt-jam dan 102 ton karbon dioksida. Ini sangat kurang dibanding kampanye yang dicanangkan Balai Kota Bangkok satu tahun sebelumnya di bulan Mei yang mengatakan 530 megawatt-jam dihemat dan 143 ton emisi karbon dioksida dipotong. negara tetangga kita lainnya filiphina Philippine Electricity Market Corp. bahwa konsumsi tenaga jatuh hingga sekitar 78.63 megawatt di Metro Manila, dan 102.2 megawatt di Pulau Luzon. Permintaan maksimum turun hingga 39 MW terjadi pada pukul 20.14 di Metro Manila dan 116 MW pada 8.34 di Pulau Luzon.[2]

Lalu apa hubungannya BBM dengan aksi ini. seperti yang kita tahu bahwa salah satu masalah bumi beberapa tahun ini adalah masalah krisis energi. Krisis ini biasanya menunjuk ke kekurangan minyak bumi, listrik, atau sumber daya alam lainnya. Krisis ini memiliki akibat pada ekonomi, dengan banyak resesi disebabkan oleh krisis energi dalam beberapa bentuk. Terutama, kenaikan biaya produksi listrik, yang menyebabkan naiknya biaya produksi. Bagi para konsumen, harga BBM untuk mobil dan kendaraan lainnya meningkat, menyebabkan pengurangan keyakinan dan pengeluaran konsumen.[3] 

Ikut serta dalam earth hour bisa menghemat energi bagaimana kaitannya? yah seperti ini. Dengan makin naiknya harga minyak bumi, batu bara dan lain-lain maka harga listrik juga naik. Dengan adanya earth hour ini diharapkan dapat menghemat biaya. Apabila 10 persen penduduk Jakarta berpartisipasi dalam earth hour, maka Jakarta dapat menghemat konsumsi listriknya sebesar 300MWh. Itu setara dengan mematikan 1 pembangkit listrik. Dengan mematikan lampu selama satu jam secara bersamaaan, berarti menghemat 267,3 ton CO2, dan menghemat lebih dari 267 pohon karena 1 pohon mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya. Selain itu, juga menyumbang persediaan O2 untuk lebih dari 535 orang karena 1 pohon mampu memberikan O2 bagi 2 orang dalam 20 tahun masa hidupnya dan terakhir apabila (300MWh = 1.080.000MJ) X Rp 200/MJ, berarti menghemat hingga Rp 216.600.000.[4]

Ingat hitungan di atas cuma untuk kota Jakarta saja, bagaimana jika digabung apabila kota-kota di indonesia juga ikut berpatisipasi dalam aksi ini maka pasti angka penghematan itu akan lebih besar lagi. so selain menyelamatkan lingkungan kita juga mendapat keuntungan. and the last saya bukanlah seorang yang bekerja di WWF, saya bukanpula  aktifis lingkungan, tetapi saya berharap tulisan saya bisa menggerakan kita untuk ikut aksi Earth Hour nanti malam. Save the best for our world.. Happy Earth Hour,guys. :)

 

Selasa, 27 Maret 2012

Another story of BBM

Seminggu belakangan ini kita sering mendengar berita rencana pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan mulai berlaku pada tanggal 1 april. Reaksi beragam muncul dari masyarkat terhadap kebijakan pemerintah ini. Bahkan ketika saya menulis tulisan ini dari pagi sampai sore  tadi di berbagai daerah indonesia terjadi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM dengan alasan akan berdampak kepada kenaikan harga barang atau biasa kita kenal dengan inflasi.
Oke harus diakui kebanyakan masyarkat kita menolak akan kebijakan yang menurut masyarkat tidak bijak ini. Tetapi kemudian muncul pertanyaan kenapa pemerintah harus menaikan harga BBM, hal ini tidak luput pastinya akan kenaikan harga minyak dunia akibat dari embargo ekonomi amerika dan uni eropa terhadap iran yang dituduh mengembangkan nuklir. Padahal for you info iran adalah penghasil  kedua minyak terbesar di dunia setelah arab Saudi. Lalu apa hubungannya dengan harga BBM di indonesia, kenapa bensin itu bisa mahal. Setidaknya ini beberapa alasannya.

1. harga minyak mentah dunia meroket. Lebih dari 100 dollar per barrel. Indonesia memang penghasil minyak tapi seperti yang kita ketahui kalo yang kuasain sumur-sumur minyak itu kebanyakan perusahaan luar (chevron dll) jadi kalau pertamina mau mengelolah minyak itu maka pertamina harus beli juga loh. Kita juga Impor Arabian cruede oil buat produksi pelumas dan lilin serta aspal.
2. setelah mendapat cruede ternyata harus diolah kembali untuk jadi bensi dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain ribet, hrus di destilasi dan striping , setelah itu juga butuh di reforming  (penaikan bilangan oktan). Dan itu biayanya mahal. Butuh katalis (satu drum = 300 juta) padahal di reactor ada 700 m3 katalis yang berarti bisa ratusan drum. Dan itu diganti tiap bulan minimal 1 drum. Belum lama lagi butuh daya besar untuk bangkitin energi penjalan pabrik. (pengalaman dari seorang yang bekerja di pertamina refinery unit  3)

Jadi menurut hitung-hitungan kalo harga BBM bersubsidi menjadi 6000 an per liter itu sudah termasuk murah. Kenapa demikian karena harga mentahnya  saja 100 dollar per barrel (1 barrel = 1600 liter) berarti  1 liternya 5600 rupiah itu belum diolah. Harusnya harga  11000 dan dari 6000 pemerintah mensubsidi 5 ribu untuk 1 orang yang menggunakannya.
Saya disini bukan seseorang yang mendukung pemerintah. Tetapi menurut pendapat saya emang tidak ada  jalan lain untuk menjaga APBN kita tetap sehat. Lagian kalo memang seandainya naik kenapa kita tidak coba beralih ken angkutan umum yang dijamin pemerintah mendapat pengecualian dalam harga BBM, tetapi pemerintah juga harus membenahi infrastruktur. Untuk sekdar pencerahan saja, semoga berguna.. J