Translate

Minggu, 23 September 2012

K-Pop & K-Movie, Mesin Ekonomi Baru Korea Selatan

Selama hampir dua puluh tahun Korea Selatan menjelma menjadi salah satu kekuatan ekonomi asia bahkan dunia. Bagaiman tidak Produk Nasional Bruto Korea Selatan meningkat lebih dari 8 persen per tahun, dari US$ 3,3 miliar pada tahun 1962 menjadi $US 204 miliar pada tahun 1989, lalu menyentuh angka satu triliun dollar AS pada tahun 2007. Pendapatan per kapita meningkat dari hanya US$ 87 pada tahun 1962 menjadi US$ 4.830 pada tahun 1989, menembus angka $ 20.000 pada tahun 2007. Sektor manufaktur menyumbang pendapatan 14,3 persen untuk PNB pada tahun 1962 menjadi 30,3 % pada tahun 1987. Volume komoditas perdagangan tumbuh dari US$ 480 juta pada tahun 1962 menjadi US$ 127,9 juta pada tahun 1990. Rasio pendapatan domestik meningkat dari 3,3 % pada tahun 1962 menjadi 35,8 % pada tahun 1989*.
Faktor paling signifikan dalam industrialisasi yang sangat pesat tersebut adalah perencanaan strategi ekonomi tahun 1960-an yang berfokus pada ekspor manufaktur dengan angkatan kerja intensif. Strategi ini sesuai dengan kondisi Korea Selatan pada saat itu yang miskin akan hasil sumber daya alam, rendahnya angka pendapatan, serta pasar domestik yang kecil. Dengan strategi ini Korea Selatan bisa mendapatkan hasil yang bisa menyokong ekonominya.
Selama hampir tiga dekade strategi ekspor manufaktur korea telah berhasil memajukan ekonomi negara Korea Selatan. Kita akan banyak menjumpai produk-produk yang berasal dari korea selatan di hampir seluruh dunia, namun Korea Selatan tidak berpuas diri di situ, negara ini mengembangkan industri-industri baru untuk tujuan memajukan ekonomi mungkin industri ini tidak dibentuk atau direncakan seperti kasus strategi ekspor maufaktur sebelumnya tetapi industri ini muncul sebagai mesin baru ekonomi korea selatan, industri ini bernama Korean music dan korean movie atau biasa disingkat K-Pop dan K-Movie.

Selama milenium baru tercatat dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2010 angka pemasukan untuk industri ini terus meningkat dari tahun ke tahun. hampir selama 10 tahun korea beekspansi ke luar negeri melalui musik dan film. Maka jangan heran ketika beberapa hari yang lalu  gabungan grup musik yang tergabung dalam konser yang bertajuk SMTown sukses mebuat gelora bung karno penuh oleh penonton. dalam rilis datanya United Nation Cofference on Trade and Development (UNCTAD) K-pop yang masuk ke dalam industri kreatif memperlihatkan angka yang terus naik.



Angka Perkembangan nilai yang dihasilkan Industri K-Pop
(dalam US$)       
       
2002        104.1804
2003        105.7407
2004        117.9848
2005        137.5662
2006        161.9365
2007        189.4635
2008        188.7724
2009        146.5964
2010        172.2105
   
Industri K-Pop sendiri menghasilkan 172.210  Juta US$ pada tahun 2010 dari seluruh dunia angka ini sendiri terus naik dari tahun 2002 dan hanya turun pada tahun 2009. ini berarti korea selatan berhasil mengembangkan  industri musiknya dengan sasaran pasar internasional .Belum lagi fenomena Gangnam Style  di youtube dari artis hiphop korea PSY yang telah dilihat hampir 200 ribu kali, ini menunjukkan korea musik relatif sukses dengan berbagai cara. Untuk industri film sendiri atau K-Movie walaupun cenderung fluktuatif nilai pada tahun 2010 mencapai 23.44861 US$ angka tertinggi dalam 8 tahun terakhir.


Angka Perkembangan nilai yang dihasilkan Industri K-Movie
(dalam US$)       
2002    15.260836
2003    16.608609
2004    19.945065
2005    18.444711
2006    16.301226
2007    14.348205
2008    10.018415
2009    9.553101
2010    23.448613
K-Pop dan K-Movie telah lama ada di korea selatan tetapi pada awal milenium ini industri ini seakan disulap sebagai mesin ekonomi baru korea selatan, sama seperti industri ekspor korea yang telah sukses mengangkat ekonomi korea selatan K-Pop dan K-Movie menggunakan Globalisasi sebagai alat untuk mengekspansikan industri mereka. Hal yang patut dicontoh bagaimana mereka menyiapkan sesuatunya dengan usaha dan kerja keras sehingg mencapai posisi seperti sekarang.