Translate

Jumat, 29 November 2013

Perbankan Syariah, Pilar Baru Perekonomian Indonesia?

Saya pernah membaca dalam suatu artikel yang memberitahukan bahwa jika semakin banyak orang yang menjadi pengusaha di dalam suatu negara maka perekonomian negara tersebut akan semakin bagus . Saya lupa persis dimana saya membaca artikel itu tapi saya ingat betul dalam artikel tersebut membandingkan jumlah pengusaha di Indonesia yang masih sedikit dibandingkan dengan negara tetangga kita Malaysia, bukan bermaksud menyanjung perekonomian Malaysia tetapi harus diakui perekonomian negara serumpun kita itu memang maju. Saya pun penasaran apakah benar semakin banyak businessman di suatu negara akan berdampak pada perekonomian negara tersebut, seberapa banyak jumlahnya di maju seperti Jepang,Inggris,atau Rusia yang tergabung dalam negara ekonomi G20. setelah mencari tahu saya mendapatkan data yang menggambarkan pernyataan diatas.

Data diatas menunjukkan jumlah usaha baru yang terdaftar. Kita bisa lihat negara perekonomian maju seperti Inggris dan Russia memiliki jumlah usaha baru diatas seratus ribu dari tahun 2009 sampai dengan 2011. Untuk negara G20 Korea selatan memimpin dengan jumlah unit usaha baru diatas 50.000. Melihat data diatas juga dapat membandingkan jumlah usaha baru di Malaysia lebih besar daripada di Indonesia setidaknya sampai dengan 2010 tetapi jika dilihat pertumbuhan unit usaha di Indonesia meningkat dari tahun 2009 sampai dengan 2011. Ini mengindikasikan bahwa dari tahun 2011 jiwa Entepreneurship masyarakat Indonesia mulai tumbuh.

Jika berbicara mengenai memulai usaha maka tidak akan terlepas dari yang namanya modal, modal digunakan untuk memulai usaha ataupun mengembangkan usaha tetapi banyak pengusaha yang tidak memiliki modal bingung kemana harus mencari modal. Bank merupakan salah satu tempat untuk mendapatkan modal tetapi bunga yang tinggi terkadang memberatkan para pengusaha untuk mengembalikannya, disinilah perbankan syariah diharapkan menjadi solusi untuk itu.
Perbankan Syariah sebenarnya sudah ada sejak awal 90-an pada saat itu bank Muamalat Indonesia menjadi bank syariah pertama di indonesia. Belakangan ini perbankan syariah semakin banyak dikenal masyarakat terutama karena bank syariah menawarkan produk pembiayaan untuk usaha kecil dan menengah seperti Al-Musyarakah, Al-Mudharabah Bai', Al-Murabahah.

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (Bank Indonesia)
 
Data diatas menunjukkan sampai dengan september 2013  Margin rata-rata pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi. Data yang dilingkari menunjukkan pembiayaan bank syariah di indonesia relatif besar ke sektor perdagangan dan bisnis, ini bisa saja mengindikasikan sektor usaha sudah banyak menggunakan pembiayaan syariah.
Dengan semakin banyaknya pembiayaan yang dilakukan perbankan syariah di Indonesia maka tidak heran aset perbankan syariah di Indonesia selama tahun 2013 terus meningkat seperti data dibawah ini

 
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (Bank Indonesia) 

dengan digalakan gerakan ekonomi Syariah (Gres!) oleh presiden baru-baru ini sebagai salah satu alternatif cara untuk memajukan ekonomi Indonesia, digabungkan dengan hipotesas awal dari data diatas mengenai majunya suatu perekonomian suatu bangsa yang ditentukan jumlah pengusahanya, pembiayaan perbankan syariah yang meningkat untuk usaha, jumlah aset perbankan syariah yang terus meningkat kemudian akan menimbulkan pertanyan apakah perbankan syariah akan menjadi salah satu pilar baru perekonomian Indonesia?.

Senin, 18 November 2013

Kisah Dua Sahabat

Suatu hari, dua orang sahabat bernama ahmad dan sakti menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah. Penjualnya ternyata melayani dengan buruk, mukanya pun cemberut. Ahmad jelas jengkel menerima layanan seperti itu. yang mengherankan, si sakti ternyata tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu. melihat sikap si sakti si ahmad kemudian menanyakan kepada sahabatnya itu. "Hei, sakti kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?" lalu si sakti menjawab kepada sahabatnya ahmad: "Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain.". mendengar jawaban dari si sakti kemudian ahmad berkata lagi "Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali" dengan nada yang sedikit kesal. Mendengar kekesalan sahabatnya kemudian si sakti tersenyum dan berkata pada sahabatnya ahmad, "Ya, itu masalah dia. dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, dan lainnya toh itu tidak ada kaitannya sama kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri sendiri."

Guys, tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk. Kalau mereka tidak sopan kita akan lebih tidak sopan lagi. kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadi sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang itu

Coba renungkan. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? mengapa untuk berbuat baik saja kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu? jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak! pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik

"pemenang kehidupan" adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, serta tetap tenang ditengah badai yang paling hebat. Terlihat sangat sulit untuk melakukan di kehidupan nyata guys? sesuatu yang sulit bukan berarti tidak dapat dilakukan kan? :)

Rabu, 01 Mei 2013

May Day

Akhirnya kita semua memasuki bulan Mei juga, ini adalah bulan favorit saya dari 12 bulan yang ada dan jika ditanya kenapa maka jawabanya bisa dilihat di profil saya. Hari pertama di bulan mei yang jatuh hari rabu juga diperingati sebagai hari buruh internasional atau yang biasa kita kenal dengan May Day. Sejarah hari buruh sendiri lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik, melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja.(Wikipedia) di Indonesia sendiri selama beberapa tahun belakangan ini diperingati oleh berbagai serikat buruh/pekerja dengan aksi demonstrasi. Untuk tahun ini beberapa tuntutan buruh adalah penghapusan sistem Outsourcing, menolak kenaikan harga bbm, dan kenaikan upah.

Berbicara masalah upah Nilai upah minimum bulanan di Indonesia tahun 2012 hanya 161,3 dollar AS per bulan. Jumlah upah tersebut masih kalah dengan Thailand yang sudah memberi upah buruh sebesar 283,54 dollar AS per bulan. Melalui data yang diperoleh KSPI, upah minimum negara Asia dan sekitarnya, khususnya Indonesia, masih jauh tertinggal dibanding Australia yang sudah mencapai 3.901,89 dollar AS per bulan yang disusul dengan Selandia Baru sebesar 2.620,09 dollar AS per bulan dan Jepang 2.560,72 dollar AS per bulan (Kompas) . Namun upah buruh di Indonesia bukan lah yang terendah di ASEAN  upah buruh di Vietnam berada di kisaran Rp500 ribu sampai dengan Rp600 ribu jika dirupiahkan, sementara untuk upah di Kamboja bahkan dapat lebih rendah antara Rp200 ribu sampai dengan Rp500 ribu. Dua negara ini berada di bawah Indonesia untuk urusan upah buruh (neraca.co.id)

Ada beberapa hal yang saya pikirkan dan hendak saya sampaikan dalam tulisan ini mengenai masalah buruh ini. Beberapa tahun ini buruh meminta kenaikan upah hal ini juga mungkin diakibatkan karena kebutuhan hidup yang juga meningkat tetapi kemudian muncul pertanyaan apakah produktivitas buruh sudah sedemikian baik untuk dinaikkan upahnya atau lebih tepatnya apakah buruh akan lebih produktif jika upahnya dinaikan?. Ketakutan saya adalah ketika para pemilik modal tidak sependapat dengan tarif buruh yang menurut mereka terlalu tinggi dan memindahkan seluruh faktor produksi ke negara dengan upah buru yang lebih murah seperti Kamboja dan Vietnam, keuntungan kita saat ini mungkin peringkat investment grade dan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi sehingga kita masih dalam posisi yang diuntungkan. Ketakutan saya ini semoga tidak berdasar dan semoga tidak menjadi kenyataan.

Kita bisa belajar dari korea selatan masalah upah ini. negara yang tadinya pertumbuhan ekonominya di bawah Indonesia kini berubah menjadi kekuatan ekonomi Asia dan jauh meninggalkan Indonesia. Cara yang ditempuh para buruh di Korea Selatan adalah meningkatkan kemampuan mereka, disiplin dalam bekerja, belajar teknik-teknik produksi terkini sehingga mau tidak mau para perusahaan meningkatkan upah mereka dengan banyaknya pekerja yang belajar upah regional pun naik dengan sendirinya. Efeknya jelas penggaguran berkurang, pemerintah mendapat pajak penghasilan, hasilnya Infrastruktur membaik, dan negara Korea Selatan maju karena para pekerjanya melek teknologi (Undecover Economist). Intinya adalah buruh kita harus lebih disiplin, lebih produktif dalam bekerja dan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka. semoga pemerintah dan buruh bisa menemukan titik tengah masalah, karena apabila buruh sejahtera dan punya skill tinggi maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih tinggi dari sekarang. bukankah Fungsi Produksi itu Q= f (K,L) dimana L adalah Labour atau buruh, maka buruh adalah salah satu asset penting dalam ekonomi. Selamat hari buruh Internasional.



Selasa, 16 April 2013

[ Economic Challenges Review 15/04/2013] Bank Sehat Bangsa Kuat



Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia tentu merupakan pangsa pasar yang sangat besar untuk usaha perbankan, saat ini banyak bank komersial di indonesia tetapi keberadaan bank komersial di indonesia dibarengi dengan persaingan dengan bank asing yang masuk ke Indonesia, tentu saja ini merupakan tantangan tersendiri bagi bank komersial di Indonesia karena seperti yang kita ketahui bunga bank komersial di Indonesia masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan bunga bank komersial bank Asing di indonesia. Apalagi dengan total 60 juta orang yang menabung di bank, tentu merupakan kerugian jika bank komersial indonesia tidak dapat menarik para penabung untuk menabung bank di bank mereka, apalagi Bank komersial di Indonesia dihadapkan ketidakmampuan melakukan ekspansi usaha ke luar negeri karena beratnya syarat yang diajukan negara luar kepada bank komersial indonesia untuk membuka cabangnya disana, sedangkan Bank Asing begitu dengan mudah masuk ke pasar Indonesia.

Saat ini bank komersial di Indonesia di hadapkan kepada keharusan untuk lebih Risk Awarness, maka manajemen resiko menjadi sangat penting prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit misalnya dengan era yang sangat terbuka ini pihak bank tentu akan mendapat informasi yang mendetail apabila ingin menyalurkan ke suatu perusahaah/industri. Bank juga diharapkan tetap menjaga kesehatan Assetnya maupun portofolionya, serta  memperhatikan non perfoming loan-nya. Fokus pada segmentasi pasar tertentu juga dapat membantu perbankan dalam menyusun rencana jangka panjang.

Bank Indonesia juga diharapkan untuk menyusun Arsitektur Perbankan yang suistanable dalam rangka menjamin berjalannya keadaan persaingan yang sehat antar perbankan dan keberlangsungan usaha suatu bank. Keadaan net interest margin yang cenderung masih tinggi dan dikeluhkan oleh masyarakat menurut ekonom Dr Aviliani pada nantinya akan turun dengan sendirinya karena bank akan masuk ke pasar potensial  pada waktu yang bersamaan mendorong terjadinya kompetisi yang akan menurunkan net interest margin. Pada kesimpulannya Aviliani menyatakan bank adalah unit usaha yang mengikuti bisnis/kegiatan ekonomi jika kegiatan ekonomi lemah maka bank sulit untuk berkembang, maka peran pemerintah untuk menjaga iklim bisnis dan perbaikan/penambahan infrastruktur merupakan suatu keharusan. Dengan potensi sumber daya manusia yang besar bank komersiil Indonesia optimis untuk bersaing dengan bank komersial Asing.

Economic Challenges adalah program diskusi ekonomi di Metro Tv setiap hari senin 09.30-10.30 dan dibawakan oleh Suryo Pratomo

Senin, 25 Maret 2013

Not 'Autonomous Consumption' Anymore

Akhirnya! setelah sekian lama tidak mengposting di blog karena kesibukan menyelesaikan skripsi, saya bisa kembali bermain dengan kata-kata di blog ini. Harus diakui skripsi memang meyita waktu, pikiran, dan sampai perasaan, pada saat kemarin menyelesaikan sempat "curi-curi" waktu untuk menulis di blog misalnya Indonesia young economist icon dan yang terakhir ditulis itu Ekonomi juga berbicara behavior atau sifat manusia. Contoh kasus sengketa pulau China dan Jepang pada tanggal 12 november 2012 akhirnya setelah blog ini sepi sampai satu tahun, dan baru posting lagi sekarang di tahun 2013. :D

Sepinya blog ini selama beberapa bulan memang karena disebakan skripsi sudah meminta lebih untuk diperhatikan daripada yang lain dan perhatian lebih ke skripsi akhirnya terbayar juga pada tangga 10 januari 2013 karena pada tanggal itu, perjuangan di kampus selama kurang lebih 4 tahun terbayar sudah dengan gelar sarjana ekonomi dibelakang nama.dan pada tanggal 3 maret gelar itu diremiskan di acara wisuda di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ada yang menarik ketika acara yudisium yang diadakan beberapa hari sebelum acara wisuda, pada saat itu dekan fakultas ekonomi dan bisnis bapak Prof. Dr. Abdul Hamid dalam kata sambutannya menyebutkan bahwa kita (para lulusan sarjana) sekarang bukanlah lagi 'Autonomous Consumption'. apa maksud kata dari pak dekan ini? seperti yang kita tau (terutama yang belajar ekonomi) Autonomous Consumption adalah konsumsi saat pendapatan nol, teori ini dikeluarkan oleh JM Keyness. Maksud dari pak dekan sekarang kita diharapkan tidak menjadi konsumsi yang didapat dari pendapatan orang tua, kita seharusnya konsumsi dari pendapatan kita sendiri (Bekerja). kata-kata ini menjadi motivasi tersendiri. terima kasih pak dekan, dosen , dan karyawan di kampus saya. karena berkat kalian akhirnya saya mendapat nama baru Yusuf Rendy M, S.E. hehehe, salam sarjana! :)