Translate

Selasa, 30 Oktober 2012

3 Indonesia Young Economist Icon

Sekitar dua hari yang lalu Indonesia merayakan hari sumpah pemuda yang ke 84. sumpah pemuda merupakan salah satu sejarah penting dalam kehidupan berbangsa Indonesia. Sumpah pemuda merupakan tonggak awal sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka macam agama, suku, budaya dan ras yang tidak ternilai harganya. kehebatan sumpah pemuda ialah karena dipelopori oleh anak-anak muda indonesia yang ingin bersatu dalam suatu kesatuan bernama indonesia.

berbicara mengenai pemuda tentu menarik melihat sepak terjang para pemuda indonesia dalam berkontribusi terhadap pembanguna bangsa. berbicara tentang pembangunan maka tidak akan terlepas disiplin ilmu ekonomi. sejarah mencatat banyak anak "muda" yang berhasil ikut turut serta dalam memajukan bangsa. pengertian muda disini bukanlah yang baru lulus sekolah menengah atas ataupun kuliah strata 1. tapi usia mereka relatif muda jika dibandingkan dengan orang yang berprofesi sama. satu contoh yang paling sederhana ialah soemitro djoyohadikusumo. siapa yang tidak kenal beliau, salah satu bengawan ekonom indonesia. pak sumitro berhasil mengembang amanat menjadi menteri keuangan pada usia 35 tahun. lebih muda satu tahun dari sutan syahrir (36 tahun) perdana menteri pertama indonesia. pada tahun 2001 beliau wafat tapi hasil kerja dari beliau saya yakini menjadi panutan ekonom masa sekarang.

berbicara tentang ekonom indonesia masa sekarang kita mungkin akan langsung terpikir beberapa nama, dan mungkin salah satu ekonom yang akan saya rangkum disini juga ekonom yang anda pikirkan sebelumnya. oke lanjut di nomor awal

1. Ikhsan fauzi
   
bagi yang sering menonton berita apalagi yang berkaitan dengan ekonomi pasti wajah diatas tidak asing lagi karena wajah beliau sering ditanya pendapatnya tentang isu-isu ekonomi. namanya ikhsan fauzi putra pasangan  Firman Ichsan (fotografer, pelukis) dan Poppy Dharsono (pengusaha, perancang busana) ialah senior economist di standar charter bank. sebelumnya beliau merupakan ekonom senior untuk kedutaan inggris yang menyumbang kepada indonesia melalui international monetary fund . lulusan london school of economics dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) berusia 28 tahun ketika dipercaya menjadi senior economist pada kedutaan inggris pada tahun 1998.

2. Ikhsan Modjo
[Tangga1.jpg] 
bagi yang suka politik mungkin suka dan sering ngeliat wajah ini berdiskusi ataupun berdebat tentang kinerja pemerintah. beliau adalah Ikhsan Modjo pria kelahiran jakarta 7-oktober-1971 ini adalah ketua dewan pimpinan pusat partai demokrat dan Senior economist/ Executive Director, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF). beberapa tulisan dari beliau antara lain (2009), Melanjutkan Ekonomi Pasar, Friedrich-Naumann-Stiftung dan Freedom Institute, (2008), Total Factor Productivity Growth in Indonesian Manufacturing: A Stochastic Frontier Approach. Global Economic Review, 36, 317-338.

3. Firmanzah
Prof. Firmanzah, Ph. D. (lahir di Surabaya, 7 Juli 1976; umur 36 tahun) adalah akademisi asal Indonesia. Pria asal Kota Pahlawan, Surabaya, ini terkenal ketika di usia 32 tahun, ia berhasil menjadi dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). Firmanzah menjadi dekan pada fakultas tersebut untuk periode 2009-2013. Sebagai akademisi, terpilihnya Fiz (panggilan akrab Firmanzah) sebagai dekan menerobos senioritas dalam tubuh Universitas Indonesia. Fiz terpilih sebagai dekan pada 14 April 2008. Fiz berhasil mengungguli Prof. Sidarta Utama Ph. D., CFA dan Arindra A. Zainal Ph. D. sebelum akhirnya benar-benar terpilih. Fiz meyakini bahwa ilmu ekonomi tidak akan bisa berdiri sendiri bila akan diimplemetasikan dalam realitas. Ia menggunakan ekonomi seharusnya dipaham dengan pendekatan berbasis multidisipliner. Ekonomi memiliki metodologi kuantitatif yang kuat, tetapi memiliki banyak kelemahan yang sebaiknya dilengkapi dengan disiplin ilmu yang lainya. Menurut Fiz, hal ini akan memuat seorang ekonom tidak terjebak oleh fundamentalisme pemahaman hingga ekonom itu bisa menjadi fundamentalis ekonomi.

itulah tiga ekonom muda yang menurut saya bisa dibilang ikon dalam ekonom muda indonesia. mereka berhasil tentunya dengan kerja keras, sampai akhirnya karya mereka bisa dinilai oleh bangsa. walaupun ekonomi indonesia masih jauh dari kata maju setidaknya pertumbuhan kesana sedang dirintis dan berada di jalur yang tepat. ketiga tokoh muda diatas telah memberika kontribusinya maka marilah kita (termasuk saya) yang sedang menempu studi khususnya ekonomi menjadikan mereka sebagai motivasi kepada pribadi masing-masing untuk bisa berkontribus dari hal kecil sekalipun. SEMOGA!! Selamat hari sumpah pemuda anyway. :)

Jumat, 26 Oktober 2012

Haruskah Sapi Bule di Idul Adha?

Hari ini umat islam di seluruh dunia merayakan hari raya idul adha. hari raya yang penuh makna dengan berkurban ini juga biasa disebut di indonesia dengan sebutan lebaran haji karena idul adha juga bertepatan dengan ibadah haji yang dilakukan seluruh umat islam di tanah suci. berbicara tentang idul adha sudah barang tentu juga bicara tentang berkurban, suatu ritual umat islam yang diajarkan oleh nabi ibrahim. dalam ceritanya nabi ibrahim diperintahkan untuk menyembeli anaknya nabi ismail singkat kata akhirnya dengan kuasa allah nabi ismail digantikan dengan seekor domba. dan sampai sekarang akhirnya menjadi ritual di hari raya idul adha dengan berkurban kerbau,domba,kambing ataupun sapi.

Berbicara tentang sapi menarik jika melihat tema Economic Challlenges senin 22 oktober 2012. dalam acara yang dipandu oleh surya pratomo itu membahas tentang dibalik impor daging sapi. dalam diskusi selama satu jam itu diketahui ternyata indonesia mempuyai permintaaan domestik yang besar terhadap daging sapi kira-kira hampir tiga juga kilo daging sapi dikonsumsi orang indonesia tiap tahunnya sayangnya besar permintaan domestik ini tidak dibarengi pasar domestik untuk menyediakan sapi sehingga pada akhirnya pemerintah mengimpor sapi dari luar negeri sebesar 700.000 ribu ekor per tahun. Australia menjadi negara dengan impor sapi terbesar ke indonesia. sapi impor Australia mencapai 271.532 ekor dan akan bertambah 10 ribu-20 ribu ekor dalam waktu dekat. 

Jika dilihat dari pemaparan diatas bisa dikatakan pada perayaan idul adha tahun ini bisa jadi kurban yang dilakukan umat islam di indonesia merupakan sapi bule alias sapi impor. karena banyaknya permintaan sapi dan naik kelas menengah di indonesia menyebabkan orang yang berkurban lebih banyak lagi dan ini juga yang membuat impor sapi dari luar meningkat. saya jadi mikir kira-kira sapi bule itu mengerti akan makna kurban juga gak sih?. :) indonesia sebenarnya bukan negara yang tidak bagus dalam memproduksi sapi unggulan contohnya sapi bali di nusa tenggara barat yang mempunyai kualitas baik. hanya saja memang produksinya harus ditingkatkan untuk permintaan konsumsi domestik. hal ini juga didukung oleh pernyataan menteri BUMN Dahlan Iskan yang menekankan agar dikuranginya impor sapi dari luar dengan cara mencangkan berbagi program salah satunya program "sasa". dengan berbagai program dari pemerintah seharusnya kita tidak memerlukan sapi bule untuk idul adha.SEMOGA! the last but not least saya mengucapak selamat hari raya Idul Adha 1433 H dibalik kurban selalu ada rahma dan berkah didalamnya. SALAM.


Minggu, 21 Oktober 2012

Menyoal Teknologi Untuk Meningkatkan Ekonomi Indonesia

Dalam post blog sebelum post ini,dipaparkan Indonesia, dalam pertumbuhan ekonominya yang tinggi bahkan tertinggi kedua di Asia Setelah China harus mewaspadai akan Middel Income Trap yaitu bagaiman suatu negara terperangkap dalam pertumbuhan ekonomi dalam tahap menengah tanpa bisa memacu pertumbuhannya ke arah yang lebih tinggi lagi sehingga stuck in the middle. lengkapnya postnya bisa dibaca sendiri . Dalam post itu sendiri saya mengutip bagaiman caranya agar Indonesia tidak terjebak dalam perangkap ini. mengutip kata Chatib Basri ekonom senior UI sekaligus kepala BKPM agar terhindar dari Middel Income Trap ini pentingnya Sumber daya manusia (SDM) untuk berinovasi salah satu caranya ialah dengan cara "melek" teknologi seperti apa yang dilakukan korea selatan dengan masyarkatanya sehingga satu-satunya negara yang terlepas dari Middel Income Trap.

Saya pun bertanya seberapa besar perkembangan teknologi di Indonesia, teknologi disini tentunya teknologi yang bertujuan agar masyarakat bisa mendapatkan pendapatan perkapita yang tinggi yang ujungnya mensejahterkan masyarakat itu sendiri seperti yang terjadi dengan masyarakat korea selatan. saya pun iseng mengecek data di website world bank. pertama saya mendapatkan data High Technology Export definisinya sendiri seberapa besar nilai ekspor dengan intensitas Research and Development  yang tinggi. seperti contohnya komputer, farmasi, mesin, elektronik, dll. dalam hal ini indonesia mengalami peningkatan untuk ekspor untuk barang dengan klasifikasi teknologi diatas. pada tahun 2008 nilai High Technology Export Indonesia berada di angka 5,762,686,044 US$ tapi pada tahun 2010 angka ini kemudian meningkat sebesar 6,673,355,345 US$. menurut saya ini merupakan suatu kebanggan tersendiri tapi yang patut menjadi catatan ialah angka ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan High Technology Export  negara tetangga kita Malaysia yang mencapai  59,331,817,835 US$ ataupun Singpura yang High Technology Export  nya mencapai 126,981,502,643 US$ pada tahun 2010.

Hal lain yang menjadi perhatian ialah komitmen yang masih rendah dari pemerintah maupun swasta dalam memajukan teknologi di indonesia. hal ini tercermin dari data Research and development expenditure (% of GDP) indonesia hanya menyumbang 0,08 % dari total GDPnya untuk  meningkatkan pengetahuan, termasuk pengetahuan tentang manusia, budaya, dan masyarakat, dan penggunaan pengetahuan untuk aplikasi baru teknologi. bandingkan lagi dengan singapura yang Research and development expenditure mencapai 2,66 % dari total GDP nya ini menunjukkan seberapa serius negara serius dan pengembangan penelitian dan pengembangan teknologi.

Kesimpulan dari pemaparan diatas bahwa masyarakat indonesia adalah masyarakat masyarakat yang bisa diajak untuk "melek" teknologi tetapi peran swasta dan pemerintah menurut data masih rendah dalam komitmen memajukan penelitian dalam pengembangan teknologi. padahal saya pribadi yakin bahwa masyarkat indonesia adalah masyarakat yang cerdas , jika komitmen swasta dan pemerintah untuk meningkatkan Research and development dengan cara meningkatkan Research and development expenditure seperti yang dilakukan singapura ( R&D 2,66 % of GDP), ataupun korea selatan (R&D 3,36 % of GDP). dengan total penduduk 241.452.952 juta jiwa tentunya begitu banyak SDM yang dapat digunakan untuk "melek" teknologi bukan tidak mungkin indonesia bisa menyamai atau bahkan melebihi singapura atau korea selatan dalam pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan ekonomi bangsa. hanya saja itu pemerintah dan swasta saling berkomitmen untuk pengembangan Research and development dalam bidang teknologi SEMOGA!

Jumat, 12 Oktober 2012

Mewaspadai Middle Income Trap Economy dalam tingginya Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

 Dua hari yang lalu ekonom senior dari stander chartered Indonesia Fauzi Ihsan memprediksi pertumbuhan ekonomi indonesia pada tahun 2013 akan mencapai angka 6,3 persen menurutnya pertumbuhan ekonomi indonesia menjadi terbesar kedua setelah pertumbuhan ekonomi China dengan kisaran pertumbuhan 7,7 persen. Bank indonesia sehari setelahnya juga mengeluarkan pernyataan bahwa pertumbuhan ekomomi indonesia juga berada di kisaran 6,3 persen. pertumbuhan ekonomi indonesia dinilai tinggi karena masih didorong oleh sektor domestik yang kuat, masih tingginya investasi, serta diversifikasi ekspor.

Baiknya atau tingginya pertumbuhan ekonomi indonesia ini mungkin suatu prestasi yang harus diapresiasi tetapi sebaiknya pemerintah tidak cukup berpuas diri disitu jangan sampai tingginya pertumbuhan ekonomi indonesia merupakan suatu Middle Income Trap Economy atau perangkap ekonomi menengah buat perkembangan ekonomi indonesia kedepannya. Middle-income trap adalah istilah yang diberikan kepada negara-negara berpendapatan menengah (middle-income countries) yang “terjebak” di posisinya dan tidak bisa melakukan lompatan untuk masuk menjadi negara maju baru. Jadi suatu negara telah mencapai suatu level pendapatan perkapita tertentu yang relatif cukup makmur, namun tidak mampu lagi mempertahankan momentum pertumbuhan yang tinggi, sehingga negara tersebut tidak kunjung naik kelas masuk dalam jajaran negara-negara maju. Jadi seolah-olah negara tersebut terkunci di tengah (stuck in the middle) di posisinya sebagai negara berpendapatan menengah. nah singkatnya ini bisa dikatakan PHP dalam konteks masalah ekonomi. karena kenikmatan yang kita nikmati seperti sekarang hanya bisa seperti sekarang tanpa bisa mengembangkan dalam tahapan selanjutnya. salah satu ciri negara masuk ke dalam Middle Income Trap Economy ialah tingginya rasio gini atau pendapatan perkapita masyarakatnya yang rendah.

contoh kasus negara yang terkena Middle Trap Economy adalah negara tetangga kita malaysia selama 25 tahun terakhir pertumbuhan ekonomi malaysia tumbuh rata-rata 7 persen setiap tahunnya. tapi yang kita lihat sekarang setidaknya 5 tahun terakhir pertumbuhan ekonomi malaysia berkisar "hanya" 5,5 persen. berbeda dengan korea selatan yang berhasil melepaskan diri dari Middle Income Trap Economy dan menjadi negara maju baru dengan pendapatan perkapita masyarakatnya mencapai 21.530 $.  



 Agar Indonesia tidak terkena Middle Trap Economy ada beberapa cara yang bisa ditempuh. menurut ekonom Universitas Indonesia Chatib Basri berbagai langkah itu antara lain inovasi dan diferensiasi produk menjadi amat penting bagi negara berpendapatan menengah. Itu sebabnya, diversifikasi ekspor, baik produk maupun negara tujuan, menjadi amat penting. Prasyaratnya adalah kualitas modal manusia yang baik. kesimpulannya kualitas sumber daya manusia kita harus ditingkatkan khususnya dalam pengembangan teknologi. sama seperti apa yang dilakukan korea selatan "menyuruh" masyarkatnya untuk belajar teknologi. sehingga dari belajar teknologi itu mereka gunakan untuk meningkatkan perekonomian mereka. adanya rencanya dari pemerintah untuk membuka institut-institut teknologi di pulau sumatera dan kalimantan yang akan diawasi oleh ITB dan ITS semoga bisa menjadi jawaban atau solusi agar indonesia tidak terPHP oleh Middle Income Trap Economy sekarang atau di masa mendatang.SEMOGA!