Sekitar satu minggu yang lalu kita baru saja melewati salah satu pesta sepakbola di dunia yaitu piala eropa. selama sebulan penuh kita disugguhkan skill individu dan kelompok dari tim-tim eropa yang banyak diantaranya merupaka negara kiblat sepakbola dunia. Piala eropa 2012 sendiri ini akhirnya mengeluarkan Spanyol sebagai juara setelah mengalahkan Italia dengan score 4-0 score yang cukup telak di pertandingan final. Hasil ini semakin lengkap dengan keluarnya Fernando Torres sebagai top scorer dan andre iniesta sebagai man of the match. Saya sebagai pendukung italia tentunya kecewa tetapi memang harus diakui bahwa memang Spanyol lebih terorganisir dalam bermain daripada italia. Selain itu Spanyol menciptakan sejarah sebagai tim pertama yang berhasil mempertahankan gelar piala eropa dan tim yang selalu juara dalam lima tahun belakangan ini (piala dunia 2010, piala eropa 2008). Hasil ini tentunya merupakan obat tersendiri buat rakyat spanyol yang sedang dirundung masalah krisi ekonomi efek domino dari krisis eropa yang pertama kali muncul dari negara yunani (yang juga peserta di turnamen ini).
Krisis utang Eropa berasal dari Yunani, yang kemudian merembet ke Irlandia dan Portugal. Ketiga negara tersebut memiliki utang yang lebih besar dari GDP-nya, dan juga sempat mengalami defisit (pengeluaran negara lebih besar dari GDP). Krisis mulai terasa pada akhir tahun 2009, dan semakin seru dibicarakan pada pertengahan tahun 2010. Pada tanggal 2 Mei 2010, IMF akhirnya menyetujui paketbail out (pinjaman) sebesar €110 milyar untuk Yunani, €85 milyar untuk Irlandia,dan €78 milyar untuk Portugal. Kemudian kekhawatiran akan terjadinya krisis pun berhenti sejenak. Efek dari krisis Eropa ini cukup berdampak kepada IHSG, yang ketika itu anjlok besar-besaran dari posisi 2,971 ke posisi 2,514 (Sumber).
Krisis ekonomi Spanyol sendiri berasal dari masalah perbankan mereka. Perbankan Spanyol mengalami masalah tidak hanya karena pemerintah
Spanyol menjalankan defisit fiskal besar, tetapi juga karena kredit
macet yang mereka kucurkan sebelumnya ke sektor properti, baik untuk
perusahaan pengembang maupun individu dalam bentuk KPR. Sektor
konstruksi Spanyol relatif memiliki kontribusi lebih besar ke seluruh
ekonomi mereka daripada sektor konstruksi di negara zona euro lainnya
dan bahkan Amerika Serikat (sumber ).
Perbankan Spanyol telah mengambil langkah penghapusan (write downs)
sebagian nilai pinjaman mereka, tapi banyak pengamat memperkirakan masih
tidak cukup. Pemerintah Spanyol sendiri secara efektif telah
menasionalisasi satu bank, Bankia, karena terancam kebangkrutan. Tapi,
akan sangat mungkin mereka akan dihadapkan dengan kebutuhan
pengambilalihan bank lainnya. Pemerintah Spanyol sendiri sudah mengakui bahwa mereka tidak
memiliki dana untuk rekapitalisasi bank-bank bermasalah. Menteri-menteri
keuangan Uni Eropa dilaporkan juga telah berkomitmen menyediakan hingga
100 miliar Euro (US$125 miliar) untuk upaya rekapitalisasi perbankan
Spanyol. Namun, pengalaman dengan krisis perbankan secara umum di dunia
menunjukkan bahwa perkiraan awal kerugian ini akan terbukti terlalu
rendah. Dengan kata lain, Spanyol akan butuh bailout tambahan dalam
waktu dekat (Sumber). Efek dari krisis ini sudah bisa diduga akan terjadi inflasi dan pengangguran akibat dari pengetatan anggaran.
Referensi:
-http://mss-feui.com/?p=605
-wartaekonomi.co.id/berita3861/krisis-eropa-masalah-spanyol-2.html
-http://id.wikipedia.org/wiki/Argentina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar