Translate

Jumat, 06 Juli 2012

Spanyol Jaya di Sepakbola Lesu di Ekonomi

    Sekitar satu minggu yang lalu kita baru saja melewati salah satu pesta sepakbola di dunia yaitu piala eropa. selama sebulan penuh kita disugguhkan skill individu dan kelompok dari tim-tim eropa yang banyak diantaranya merupaka negara kiblat sepakbola dunia. Piala eropa 2012 sendiri ini akhirnya mengeluarkan Spanyol sebagai juara setelah mengalahkan Italia dengan score 4-0 score yang cukup telak di pertandingan final. Hasil ini semakin lengkap dengan keluarnya Fernando Torres sebagai top scorer dan andre iniesta sebagai man of the match. Saya sebagai pendukung italia tentunya kecewa tetapi memang harus diakui bahwa memang Spanyol lebih terorganisir dalam bermain daripada italia. Selain itu Spanyol menciptakan sejarah sebagai tim pertama yang berhasil mempertahankan gelar piala eropa dan tim yang selalu juara dalam lima tahun belakangan ini (piala dunia 2010, piala eropa 2008). Hasil ini tentunya merupakan obat tersendiri buat rakyat spanyol yang sedang dirundung masalah krisi ekonomi efek domino dari krisis eropa yang pertama kali muncul dari negara yunani (yang juga peserta di turnamen ini).

 

   Krisis utang Eropa berasal dari Yunani, yang kemudian merembet ke Irlandia dan Portugal. Ketiga negara tersebut memiliki utang yang lebih besar dari GDP-nya, dan juga sempat mengalami defisit (pengeluaran negara lebih besar dari GDP). Krisis mulai terasa pada akhir tahun 2009, dan semakin seru dibicarakan pada pertengahan tahun 2010. Pada tanggal 2 Mei 2010, IMF akhirnya menyetujui paketbail out (pinjaman) sebesar €110 milyar untuk Yunani, €85 milyar untuk Irlandia,dan €78 milyar untuk Portugal. Kemudian kekhawatiran akan terjadinya krisis pun berhenti sejenak. Efek dari krisis Eropa ini cukup berdampak kepada IHSG, yang ketika itu anjlok besar-besaran dari posisi 2,971 ke posisi 2,514 (Sumber).

  Krisis ekonomi Spanyol sendiri berasal dari masalah perbankan mereka. Perbankan Spanyol mengalami masalah tidak hanya karena pemerintah Spanyol menjalankan defisit fiskal besar, tetapi juga karena kredit macet yang mereka kucurkan sebelumnya ke sektor properti, baik untuk perusahaan pengembang maupun individu dalam bentuk KPR. Sektor konstruksi Spanyol relatif memiliki kontribusi lebih besar ke seluruh ekonomi mereka daripada sektor konstruksi di negara zona euro lainnya dan bahkan Amerika Serikat (sumber ).

  Perbankan Spanyol telah mengambil langkah penghapusan (write downs) sebagian nilai pinjaman mereka, tapi banyak pengamat memperkirakan masih tidak cukup. Pemerintah Spanyol sendiri secara efektif telah menasionalisasi satu bank, Bankia, karena terancam kebangkrutan. Tapi, akan sangat mungkin mereka akan dihadapkan dengan kebutuhan pengambilalihan bank lainnya. Pemerintah Spanyol sendiri sudah mengakui bahwa mereka tidak memiliki dana untuk rekapitalisasi bank-bank bermasalah. Menteri-menteri keuangan Uni Eropa dilaporkan juga telah berkomitmen menyediakan hingga 100 miliar Euro (US$125 miliar) untuk upaya rekapitalisasi perbankan Spanyol. Namun, pengalaman dengan krisis perbankan secara umum di dunia menunjukkan bahwa perkiraan awal kerugian ini akan terbukti terlalu rendah. Dengan kata lain, Spanyol akan butuh bailout tambahan dalam waktu dekat (Sumber). Efek dari krisis ini sudah bisa diduga akan terjadi inflasi dan pengangguran akibat dari pengetatan anggaran.

Krisis ini masih dalam tahap pencarian jalan keluar dan sampai sekarang masih belum menemukan titik terang tapi setidaknya tim sepakbola spanyol bisa menjadi sedikit obat pelipu lara masyarakat spanyol dalam  menghadapi spanyol. FYI ketika Argentina menjuarai piala dunia 1986 keadaan ekonomi negara tersebut sedang kacau balau dengan timbunan utang luar negeri yang tinggi, Inflasi yang mencapai angka 200 %, serta pengeluaran yang merudum. (Wikipedia)





Referensi:
-http://mss-feui.com/?p=605
-wartaekonomi.co.id/berita3861/krisis-eropa-masalah-spanyol-2.html
-http://id.wikipedia.org/wiki/Argentina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar