Translate

Rabu, 04 April 2012

Banjir? yuk,Belajar dari kota bawah laut

Dua hari kemarin Jakarta dan beberapa kota penyangganya di landa hujan deras dari pagi sampai dengan sore konsekuensi dari hujan deras yang lama dan terus menerus tidak lain dan tidak bukan ialah munculnya kembali masalah klasik ibukota yaitu banjir. masalah yang sudah menjadi langganan masyarakat ibukota dalam siklus 5 tahunan.
Tentu saja banyak yang terganggu aktifitasnya karena efek dari banjir ini sendiri,salah satu yang paling banyak di "kicaukan" masayarakat ibu kota di media sosial online yaitu MACET hal ini berbuntut kepada terganggunya kegiatan ekonomi dengan kerugian diperkirakan milyaran rupiah. beberapa gambar dari banjir jakarta kemarin
 
foto-foto seperti diatas mungkin bukanlah sebuah pemandangan baru jika ibukota dilanda banjir. kita seakan-akan terbiasa akan hal ini. Walaupun pimpinannya sudah pindah ke "ahlinya" toh masalah banjir masih setia menemani kita dikala musim penghujan. tetapi apakah kita akan terus berada didalam kondisi seperti gambar diatas selama musim banjir datang?

Jika di saat sekarang masalah banjir belum juga kelar masalahnya. mari kita coba sedikit belajar dari kota yang ketinggiannya dibawah laut yang justru tidak pernah mengalami banjir karena sistem tata kotanya yang baik.
Amsterdam adalah ibukota dari negara belanda, negara ini pernah memiliki ikatan historis yang kuat karena pernah menjajah indonesia. mari kita tinggalkan sejarah tetapi yang perlu dicatat ialah kota amsterdam ialah kota dengan ketinggian dibawah laut. menurut sejarah dulu di amsterdam tidak ada daratan tetapi karena keinginan masyarakatnya yang ingin hidup di daratan maka munculah ide
"Kenapa tidak kita bendung saja lautan disekeliling kita ini? bukankah dengan begitu daratan akan muncul" dengan menggunakan teknik arsitektur yang berkembang akhirnya berdirilah kota amsterdam.konon Jakarta pada masa kependudukan Belanda juga ditata mirip dengan Amsterdam, yaitu untuk mencegah kebanjiran. Namun setelah bebas dari Belanda, pembangunan di Jakarta sangat agresif sehingga merusak tata kota yang baik dan benar. karena terlalu mengejar pembangunan kita lupa akan tata kota sehingga sampai sekarang kita mengalami banjir. 

coba bayangkan jika gambar diatas bisa diatur sedemikian rupa agar mirip dengan gambar kota amsterdam dibawah ini


 














 

 
maka kita bisa hidup dengan nyaman tanpa harus memikirkan banjir dan macet saat musim hujan tiba. pemerintah kota jakarta pun tak perlu memikirkan eksternalitas negatif dari banjir terhadap perekonomian. semoga pemimpin jakarta ke depan bisa mewujudkan jakarta tanpa banjir dan juga macrett.. :) semoga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar