Dalam post blog sebelum post ini,dipaparkan Indonesia, dalam pertumbuhan ekonominya yang tinggi bahkan tertinggi kedua di Asia Setelah China harus mewaspadai akan Middel Income Trap yaitu bagaiman suatu negara terperangkap dalam pertumbuhan ekonomi dalam tahap menengah tanpa bisa memacu pertumbuhannya ke arah yang lebih tinggi lagi sehingga stuck in the middle. lengkapnya postnya bisa dibaca sendiri . Dalam post itu sendiri saya mengutip bagaiman caranya agar Indonesia tidak terjebak dalam perangkap ini. mengutip kata Chatib Basri ekonom senior UI sekaligus kepala BKPM agar terhindar dari Middel Income Trap ini pentingnya Sumber daya manusia (SDM) untuk berinovasi salah satu caranya ialah dengan cara "melek" teknologi seperti apa yang dilakukan korea selatan dengan masyarkatanya sehingga satu-satunya negara yang terlepas dari Middel Income Trap.
Saya pun bertanya seberapa besar perkembangan teknologi di Indonesia, teknologi disini tentunya teknologi yang bertujuan agar masyarakat bisa mendapatkan pendapatan perkapita yang tinggi yang ujungnya mensejahterkan masyarakat itu sendiri seperti yang terjadi dengan masyarakat korea selatan. saya pun iseng mengecek data di website world bank. pertama saya mendapatkan data High Technology Export definisinya sendiri seberapa besar nilai ekspor dengan intensitas Research and Development yang tinggi. seperti contohnya komputer, farmasi, mesin, elektronik, dll. dalam hal ini indonesia mengalami peningkatan untuk ekspor untuk barang dengan klasifikasi teknologi diatas. pada tahun 2008 nilai High Technology Export Indonesia berada di angka 5,762,686,044 US$ tapi pada tahun 2010 angka ini kemudian meningkat sebesar 6,673,355,345 US$. menurut saya ini merupakan suatu kebanggan tersendiri tapi yang patut menjadi catatan ialah angka ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan High Technology Export negara tetangga kita Malaysia yang mencapai 59,331,817,835 US$ ataupun Singpura yang High Technology Export nya mencapai 126,981,502,643 US$ pada tahun 2010.
Hal lain yang menjadi perhatian ialah komitmen yang masih rendah dari pemerintah maupun swasta dalam memajukan teknologi di indonesia. hal ini tercermin dari data Research and development expenditure (% of GDP) indonesia hanya menyumbang 0,08 % dari total GDPnya untuk meningkatkan pengetahuan, termasuk pengetahuan tentang manusia, budaya, dan masyarakat, dan penggunaan pengetahuan untuk aplikasi baru teknologi. bandingkan lagi dengan singapura yang Research and development expenditure mencapai 2,66 % dari total GDP nya ini menunjukkan seberapa serius negara serius dan pengembangan penelitian dan pengembangan teknologi.
Kesimpulan dari pemaparan diatas bahwa masyarakat indonesia adalah masyarakat masyarakat yang bisa diajak untuk "melek" teknologi tetapi peran swasta dan pemerintah menurut data masih rendah dalam komitmen memajukan penelitian dalam pengembangan teknologi. padahal saya pribadi yakin bahwa masyarkat indonesia adalah masyarakat yang cerdas , jika komitmen swasta dan pemerintah untuk meningkatkan Research and development dengan cara meningkatkan Research and development expenditure seperti yang dilakukan singapura ( R&D 2,66 % of GDP), ataupun korea selatan (R&D 3,36 % of GDP). dengan total penduduk 241.452.952 juta jiwa tentunya begitu banyak SDM yang dapat digunakan untuk "melek" teknologi bukan tidak mungkin indonesia bisa menyamai atau bahkan melebihi singapura atau korea selatan dalam pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan ekonomi bangsa. hanya saja itu pemerintah dan swasta saling berkomitmen untuk pengembangan Research and development dalam bidang teknologi SEMOGA!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar